Review: Shutter Me by Tahereh Mafi

Judul buku: Shutter Me
Penulis: Tahereh Mafi
Penerjemah: Dina Begum
Penyunting: Prisca Primasari
Proofreader: Yunni Yuliana
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan I: Oktober 2012
ISBN: 978-979-433-705-9

Goodreads Summary

Juliette hasn’t touched anyone in exactly 264 days.

The last time she did, it was an accident, but The Reestablishment locked her up for murder. No one knows why Juliette’s touch is fatal. As long as she doesn’t hurt anyone else, no one really cares. The world is too busy crumbling to pieces to pay attention to a 17-year-old girl. Diseases are destroying the population, food is hard to find, birds don’t fly anymore, and the clouds are the wrong color.

The Reestablishment said their way was the only way to fix things, so they threw Juliette in a cell. Now so many people are dead that the survivors are whispering war – and The Reestablishment has changed its mind. Maybe Juliette is more than a tortured soul stuffed into a poisonous body. Maybe she’s exactly what they need right now.

Juliette has to make a choice: Be a weapon. Or be a warrior.

My Thoughts

Bagi yang menyukai buku dengan bahasa yang puitis gitu, gue saranin baca buku ini aja. Iyap buku ini bahasanya emang agak agak puitis gimanaa gitu. Tapi tetep masih enak dibaca dan ngga terlalu lebay juga.
Tipe penulisan dalam buku ini juga berbeda. Jadi tuh kaya ada kalimat yang dicoret terus diganti sama bahasa yang lain yang lebih pas atau bahasa halusnya gitu. Dan kalimat yang dicoret itu isi hatinya si Juliette.

Jadi ceritanya tuh Juliette membunuh orang hanya dengan menyentuh. Dia ngga tau darimana dia bisa kayak gitu. Dan semua orang ngga ada yang mau deket sama Juliette bahkan ibunya aja sampe ngeri sama dia.

Diceritakan juga ada 2 cowo yang mendominasi buku ini. Yaitu Adam dan Warner. Bisa dibilang Adam adalah karakter baiknya dan Warner yang jahat. Tapi sayangnya, karakter Adam dalam buku ini kurang kuat(kurang masuk ke hati gitu deeh). Dan justru malah karakter  Warner yang lebih kuat. Malah ada buku 1.5 yang dari sudut pandang si Warner. Jadi kalo dari gue sendiri sih gue lebih srek ke si Warner. Cuma gue gedek juga sama dia, nahkan jadi curcol begini...

Ceritanya seru, bahkan gue sediri bacanya cuma dalam satu hari *hal yang patut dibanggakan wahaha* dan kalo mau tau lebih lanjut bukunya, baca aja langsung :) 



Psst..ada sedikit perubahan dalam penulisan di blog ini. Kata "Saya" berubah jadi "gue". Soalnya menurut gue lebih enakan ngomong gue, jadi maklumi saja.

Comments

Popular Posts